Wednesday, January 30, 2013

Konfigurasi DNS SERVER


Konfigurasi DNS SERVER
1.      Teori
DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.

Sejarah singkat DNS

Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.
      Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.
      Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.

Teori bekerja DNS

Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
  • DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
  • recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;dan ...
  • authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)

Pengertian Beberapa Bagian Dari Nama Domain

Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
  • Label paling kanan menyatakan top-level domain - domain tingkat atas/tinggi (misalkan, alamat www.wikipedia.org memiliki top-level domain org).
  • Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. Catatan: "subdomain" menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: wikipedia.org merupakan subdomain dari domain org, dan id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada prakteknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host - lihat dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktek, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.
  • Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain www.wikipedia.org memiliki nama host "www".

Sebuah contoh dari teori rekursif DNS

Sebuah contoh mungkin dapat memperjelas proses ini. Andaikan ada aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut bertanya ke DNS recursor lokal.
  • Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui dimana dapat menemukan root nameserver; administrator dari recursive DNS server secara manual mengatur (dan melakukan update secara berkala) sebuah file dengan nama root hints zone (panduan akar DNS) yang menyatakan alamat-alamt IP dari para server tersebut.
  • Proses dimulai oleh recursor yang bertanya kepada para root server tersebut - misalkan: server dengan alamat IP "198.41.0.4" - pertanyaan "apakah alamat IP dari www.wikipedia.org?"
  • Root server menjawab dengan sebuah delegasi, arti kasarnya: "Saya tidak tahu alamat IP dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server DNS di 204.74.112.1 memiliki informasi tentang domain org."
  • Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada server DNS (yaitu: 204.74.112.1) pertanyaan yang sama seperti yang diberikan kepada root server. "apa alamat IP dari www.wikipedia.org?". (umumnya) akan didapatkan jawaban yang sejenis, "saya tidak tahu alamat dari www.wikipedia.org, tapi saya "tahu" bahwa server 207.142.131.234 memiliki informasi dari domain wikipedia.org."
  • Akhirnya, pertanyaan beralih kepada server DNS ketiga (207.142.131.234), yang menjawab dengan alamat IP yang dibutuhkan.
Aplikasi untuk membuat atau membangun sebuah DNS SERVER kita menggunakan  bind9,
Aplikasi bind9 ini ada tidak akan terpasang langsung dalam sebuah pc server jika dalam penginstalan tidak di otomatiskan untuk membangun sebuah DNS SERVER, maka untuk membuat atau membangunnya dapat kita install secara manual, yaitu dengan perintah apt-get install, paket DNS server atau bind9, sudah disertakan pada cd atau dvb debian yang kita gunakan, semisal kita menggunakan dvd sebagai medianya, maka paket bind9 tersebut berada pada dvd biner 1. Kita langsung aja pada tahap instalasi dan konfigurasi,, .
2.      Instalasi paket bind9 pada deibian 5.0
  • v  Masukan DVD binary 1,
  • v  Ketikan perintah 

# apt-get install bind9
  • v  Lalu enter,, tungu hingga proses instalasi selesai..,

Catatan,
“untuk semua penginstalan atau konfigurasi suatu paket, kita harus berada di superuser atau root (#), atau kita harus bekerja di dalam root, jangan didalam userer biasa ($).. jadi kalau tanda kita berada dalam root, maka tandanya di awal console bertanda pagar (#)..
3.      Konfigurasi Bind9
File yang kita konfigurasi dalam pembuatan atau membangun sebuah DNS server kita hanya mengkonfigurasi atau mengedit 3 file,, yaitu file-file sbb..:
v  named.conf
v  db.domain
v  db.ip
File named.conf yaitu file konfigurasi utama dalam bind9 yang secara default sudah terkonfiugarasi sebagai dns cache (resolver) pada saat instalasi bind9, file named.conf ini yang mengkonfigurasi penyetingan atau  konfigurasi-konfigurasi untuk pembangunan sebuah dns server,, yaitu yang menjalankan dan menunujukan file database-data base yang menjadi sebuah file data base yang menjalankan proses jalannya bind9 dalam server dns,
Dan kedua file yang lainnya yaitu db.domain dan db.ip itu adalah file yang dikonfigurasi oleh named.conf, yaitu file database yang menjalankan program domain name pada system server, dan  di situ ada file db.domain, yaitu file database yang mengatur suatu domain bekerja dalam suatu system,, dan file db.ip adalah file database yang mengatur atau mengkonfigurasi suatu alamat ip server yang dijadikan domain pada suatu server dns,, yang memungkinkan keterkaitan antara file db.domain dan db.ip dan file named.conf yang menjalankan kedua file tersebut,, jadi file named.conf hanyalah sebuah file yang mengatur dan mengkolnfigurasi kedua file database tersebut dapat berjalan,,
File db.domain maksudnya adalah file data base yang mengatur suatu alamat domain, yaitu untuk mentranslitkan alamat domain yang kita buat ke dalam suatu alamat ip., misalkan kita mempunya domain www.tkj.sch.id, maka db.domain yang kita buat misalkan db.tkj,
File db.ip maksudnya adalah file data base yang mengatur suatu alamat ip yang dijadikan server dns oleh kita, yaitu nantinya untuk pentranslitan dari alamat ip yang kita gunakan sebagai server dns ke dalam suatu nama domain, yaitu missal www.tkj.sch.id, semissal kita mempunyai host yang mempunyai ip address 192.168.1.3 dan mau kita buat domainnya adalah www.tkj.sch.id, makan db.ip yang kita buat misalkan db.192, (ini tidak terlalu diharuskan, kita dpt bebas menggunakan nama apa saja,, asalkan di named.conf kita harus menujukan ke db.ip yang kita buat,,)
File db.domain dan db.ip, seharusnya kita harus buat secara menual, yaitu dengan perintah touch atau yg lainnya, tapi supaya kita tidak susah kita copi pase aja dari file db.local dan db.127, yang masih berada di folder bind, (/etc/bind). Semua file-file konfiugurasi untuk pengaturan dns server berada di /etc/bind/.
Oke kita langung pada proses konfigurasi, semisal tadi kita akan buat buat domain dengan ip address 192.168.1.3 dan domainnya adalah www.tkj.sch.id. Makan langkah-langkah’nya adalah..
v  edit file named.conf,
# nano /etc/bind/named.conf
v  cari kata zone “localhost”. . . . . .
yaitu terdapat pada line/baris 20 (ctrl+w+t, ketik 20), enter,,
maka akan tampil
zone “localhost” {
type master;
file “/etc/bind/db.local”;
};
zone “127.in-addr.arpa” {
type maser;
file “/etc/bind/db.127”;
};
v  setting dan edit sehingga menjadi seperti pada gambar berikut.
zone “tkj.sch.id” {
            type master;
            file “/etc/bind/db.tkj”;
};
zone “3.1.168.192.in-addr.arpa” {
            type maser;
            file “/etc/bind/db.192”;
};
v  lalu simpan perubahan dan keluar, yaitu dengan menekan ctrl+x & Y..
penjelasan2
·         zone adalah statement yang menyatakan zone, zone yang pertama menunjukan nama domain yang akan kita buat, dan yang ke2’nya di isi dengan zone untuk menyatakan address dari domain tersebut.
·         Type menunjukan tipe dari zone kita, ada 2 tipe yang terdapat, yaitu master dan slave, master yaitu file database langsung dari kita atau dari server yang kita baut, atau kita lah server sebenar’nya (tidak mengainduk pada server yang lain)  dan slave adalah server dns yang file database’nya mengambildari server lain.
·         File menjunjukan letak file database yang akan mengkonfigurasi pembuatan dns yang akan kita buat, dan file named.conf ini yang menunjukan dimana letak file yang mentranslitkan domain ke ip, dan dimana letak file yang mentranslitkan ip ke domain tersebut.  
v  Langkah selanjut’nya memBuat file db.domain dan db.ip
Contoh kita buat dg db.tkj dan db.192
Sebenar’nya kita harus membuat ke2 file tersebut, tapi untuk memudahkan kita copi aja dari file db.local dan db.127, karena sama isi’nya, db.local dicopi ke db.tkj dan db.127 copi ke db.192
Perintah’nya sebagai berikut.,
# cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.tkj
# cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192
v  Edit ke 2 file terebut., pertama edit db.tkj
# nano /etc/bind/db.tkj
v  Lihat sebelum dan sesudah konfiguruasi, dan sebagai contoh, ikuti setelah yang dikonfigurasi,,
; BIND data file for local loopback interfaces
;
$ TTL              604880
@        IN        SOA    localhost.root.localhost. (
                                                2                      ; serial
                                    604800                        ; refresh
                                    86400                          ; retry
                                    2419200                      ; expire
                                    604800 )                      ; Minimum  TTL
;
@        IN        NS       localhost.
@        IN        A         127.0.0.1
@        IN        AAA   ::1
Ubah menjadi
; BIND data file for zone tkj.sch.id
;
$ TTL              604880
@        IN        SOA    server.tkj.sch.id. root.tkj.sch.id. (
                                                2                                              ; serial
                                    604800                                                ; refresh
                                    86400                                                  ; retry
                                    2419200                                              ; expire
                                    604800 )                                              ; Minimum  TTL
;
@        IN        NS       server.tkj.sch.id.
@        IN        MX 10 mail.tkj.sch.id.
@        IN        A         192.168.1.3
Server             IN        A         192.168.1.3
WWW            IN        A         192.168.1.3
Mail    IN        A         192.168.1.3
ftp       IN        A         192.168.1.3
v  Edit file db.192
# nano /etc/bind/db.192
v  Lihat sebelum dan sesudah konfiguruasi
; BIND reverse data file for local loopback interface
;
$ TTL              604880
@        IN        SOA    localhost.root.localhost. (
                                                2                      ; serial
                                    604800                        ; refresh
                                    86400                          ; retry
                                    2419200                      ; expire
                                    604800 )                      ; Minimum  TTL
;
@        IN        NS       localhost.
1.0.0    IN        PTR     localhost
          ubah menjdi
; BIND reverse data for file zone tkj.sch.id
;
$ TTL              604880
@        IN        SOA    server.tkj.sch.id. admi@tkj.sch.id. (
                                                2                                              ; serial
                                    604800                                                ; refresh
                                    86400                                                  ; retry
                                    2419200                                              ; expire
                                    604800 )                                              ; Minimum  TTL
;
@        IN        NS       server.tkj.sch.id.
@        IN        MX 10            mail.tkj.sch.id.
3.1.168.192     IN        PTR    tkj.sch.id.
3.1.168.192     IN        PTR    server.tkj.sch.id.
3.1.168.192     IN        PTR    www.tkj.sch.id.
3.1.168.192     IN        PTR    mail.tkj.sch.id.
3.1.168.192     IN        PTR    ftp.tkj.sch.id.
v  Simpan perubahan,,
Ctrl+x+y
Penjelasan2
-      IN adalah standar untuk internet,
-      SOA (star of authority) mengidentifikasi authority untuk data zone
-      Tipe record
.  NS (Name Server)         : menunjukan host DNS server
.  A (Address)                  : yang memetakan domain ke alamat ip
.  MX (Mail eXchanger)   : menunjukan Host yang berfungsi sebagai email,                                                                merupkan data dengan tipe special untuk spesi
                                           Pikasi layanan email pada sutu domain, dlm mel
                                           Indungi proses lalu lintas data email, data MX                                                                 mempunyai nilai prioritas dalam bilangan numeric.
. PTR (Pointer)                 : yang memetakan dari alamat ip ke domain
v  Setelah selesai semuanya, restar aplikasi bind9’nya..
# /etc/init.d/bind9 restart
v  Untuk mengecek, gunakan perintah,.
# nslookup tkj.sch.id
v  Cek semua domain yang sudah kita konfigurasi, seperti tkj.sch.id, mail.tkj.sch.id dsb, ditakut’kan ada kesalah dalam konfigurasi, Kalau tidak ada pesan eror,, berarti dns sudah berhasil dibuat,, tinggal cek di clien dengan web browser ataupun dengan cmd, yaitu dengan ping domain, kalau di web browser langsung ketaikan aja di url domain kita, tapi untuk mengecek di dg web browser di sever’nya harus sudah terinsall web server, contoh’nya apche2,, untuk itu kita nstall dulu web server’nya contoh kita pake apache2, langkah-langkah’nya adalah sbb,.:
# apt-get install apache2
Untuk mengedit tampilan dari halaman web, secara default file html’nya terdapat di /var/www/index.html, dan isi’nya hanya Its works !, kita dapat mengubah’nya sesuai dengan kebutuhan,,
v  Kalau sudah, semua’nya restart apache2 dan bind9’nya,, dan coba cek di clien dengan domain kita.,
Kalau kita ingin melakukan perubahan pada tampilah halamannya,, maka file yang harus di konfigurasi’nya adalah index.html, yang ada di /var/www/,, begini perintah’nya..
# nano /var/www/index.html
Missal kita ubah menjadi seperti ini,,
<html>
<head>
<title>tkj.sch.id</title>
</head>
<body bgcolor=”gren”>
<h1  align=”center”> WELCOME IN SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARMASIN </h1>
</body>
</html>
v  SELESAI
























Konfigurasi DHCP SERVER
1.      Teori
DHCP (Dinamic Host Configuration Protocol) merupakan protocol yang berbasis arsitektur clien/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat ip dalam satu jaringan. Jadi semua clien yang terhubung ke server tidak usah mengisi alamat ip secara manual, tapi sudah diberi oleh  server.,
Pada distro debian program yang digunakan untuk membangun sebuah server DHCP  adalah dhcp3-server, berikut langkah2 instalasi beserta konfigurasinya..,
2.      Instalasi
Installasi dhcp3-server
# apt-get install dhcp3-server
Tunggu hingga selesai,,,,,,,
3.      Konfigurasi
File konfigurasi untuk dhcp3-server terdapat di /etc/dhcp3/dhcpd.conf dan /etc/default/dhcp3-server. File ini berisi konfigurasi interface yang digunakan untuk dhcp3-server.
v  Edit file dhcpd.conf
# nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf
v  Cari bari # A slightly different……….  dan tampak’nya seperti berikut..
# A slightly different configuration for an internal subnet
# subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.224 {
# range 10.5.5.26 10.5.5.30;
# option domain-name-servers ns1internal.examples.org;
# option domain-name “interna.example.org”;
# option routers 10.5.5.1;
# option broadcast-address 10.5.5.31;
# default-lease-time 600;
# max-lease-time 7200;
#}
v  Edit hingga serperti pada gambar berikut.
# A slightly different configuration for an internal subnet
  subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
  range 192.168.1.1 192.168.1.30;
  option domain-name-servers 192.168.1.3;
  option domain-name “tkj.sch.id”;
  option routers 192.168.1.1;
  option broadcast-address 192.168.1.255;
  default-lease-time 600;
  max-lease-time 7200;
 }
v  Lalu save dgn ctr+x+y, dan restart servis’nya (dhcp3-server)
# /etc/init.d/dhcp3-server restart
v  Jika tidak ada pesan failid, berarti instalasi lancar, biasanya pas pertama di restart, akan muncul pesan failid (tulisan berwarna merah), tapi ke2’nya tidak,,  dan itu menandakan dhcp telah bagus, dan tidak ada masalah,, tinggal di-stop, star dan di-restart kembali untuk memastikan.,  tapi kalau yang pertama ada pesan failed dan ke2 kali’nya lagi ada pesan berwarna merah lagi, berarti ada yang eror, atau ada yang salah pada konfigurasi,, cek lagi, takut ada yang salah, biasanya ada yang salah pada subneting, atau penghitungan IP.
v  Langkah terakhir cek di clien, masuk ke cmd, jangan lupa pengaturan tcp’nya di atutomais dhcp kan..,
v  cek di cmd dengan perintah ipconfig, apakah memberi ip address dan domain atau tidak, kalau memberi berarti dhcp telah berjalan baik.
v  SELEASAI

1 comment:

  1. Min cara agar blog bisa di cari di mesin google gmna ?

    ReplyDelete